Wednesday, February 08, 2006

Narcisionalisme

Sebetulnya, narcis itu artinya apa sich?
tentu bukan nazis, dan jauh dari karcis,

Pada dasarnya, semua orang itu punya rasa nasionalisme,
iya, nasionalisme itu rasa, dia bisa dirasa,

termasuk orang2 indonesia,
yang katanya, orang2nya lebih banyak yang tidak terdidik, atau setidaknya pendidikannya masih rendah,
tapi, hebatnya mereka tetap punya rasa nasionalisme, alias cinta negeri, gak percaya?

--------
belakangan ini, Alhamdulillah,
teman2ku, hampir semua pernah ke luar negeri, sebagian pernah sekolah,
tinggal, dan bahkan besar di luar negeri,

tapi apa yang terjadi,
merkea semua sekarang ada di sini,

pernah kutanya sich sebagian,
"soalnya aku di sana bea siswa jek, jadi pemerintah sana memaksa ku untuk pulang",
"terus kenapa lu gak balik lagi?",

sementara yang lain bilang gini,
"wah, gw dah coba cari kerja di sana, tapi persaingan di sana emang lebih berat dari pada di sini, jadi terpaksa gw balik",

tapi apapun,
teman2ku, yang dah pengalaman international itu, semua nya pada ada di sini, di negeri yang selalu mereka kenang kebobrokannya ini,
itu kan artinya mereka juga cinta indonesia,
-----------

di kali lain,

mampir di medan memang sering, tapi sekali itu kesampean juga untuk mampir di istana maimun,

ku memang hobi mampir di museum atau mengunjungi tempat bersejarah,

memasuki halamnnya,
ku langsung membayangkan,
betapa ini dulu adalah kerajaan, dengan segala gemerlapnya,
tapi coba lihatlah seakarang,
compang-camping, bisa dibilang tidak terawat,

halaman, lebih ditumbuhi rumput liat ketimbang rumput yang rapi terawat, memang ada bunga2an, tapi tumbuh seperti tidak bergairah, seolah 'ngerasa' telah kehilangan rajanya.
dindingnya2 lusuh, atapnya mungkin sudah pada bocor, tapi yang paling menyedihkan, singgasana raja,

tempat raja bertahta itu, sekarang boleh didudu-i siapa saja, tempatnya bukan saja lusuh, tapi juga dekil, dengan membayar berapa rupiah, kita bahkan bisa meminjam baju kebesar raja dengan segala pernak perniknya,
biasanya orang berpoto2 di situ,

daku langsung membayangkan, bagaimana rasa sang raja jika tau singga sananya sekarang serperti ini, (biasa aja kali yach!)

tapi yang menarik dari kerajaan ini justru ada di luar, tepatnya di halaman kerajaan, pada seoarang yang jauh dari raja dan gemerlapnya, juga gemerlap medan secara umum,

bapak itu sekitar 50an, dengan gerobak yang bisa di dayung khas beca medan, beliau berjualan buah-dingin (potongan2 buah2an terus dipasang es), dan beberapa cemilan,

karena saya memang suka iseng, saya tanya ama beliau,
"pak kerajaan ini rajanya ke mana?",
"oh, jadi tentara dek, sekarang ada di kalimantan"
"kasihan pak ya, dia kan raja, dan sekarang gak jadi raja lagi, itu kan artinya dia terjajah",
tapi jawabannya betul2 di luar dugaan, bapak yang nampaknya lugu dan mungkin juga gak berpendidikan itu,
dengan setengah marah, bilang
"lho, sekarang kan dah ada indonesia, adek ini gimana sich!",

(sayang waktu itu aku gak bergambar dengan bapak itu, belum ada kamera)



jakarta, jam 10 malam persis, 8 feb 2006, nemenin arief kutak katik)