selepas sholat jumat 7 april 2006,
agak ragu, ku "init 0" debian ku,
tujuannya, pulang kampung!!!
ada hari kejepit 3 hari, agak ragu, mengingat pekerjaan yang menumpuk ...
dengan metro mini, mulai meninggalkan 'kantor' (selalu memasang tanda kutip untuk kata 'kantor'),
menjelang blok m, sapta tour, turun, coba2 bisa gak dapat tiket di sini sebelum ke bandara,
karena ku memang gak selalu suka ke bandara tanpa bawa tiket sebelumnya,
ternyata gagal, sudah terlalu telat toh...
tambah ragu, lanjut, atau enggak, hari sudah menjelang pukul dua, dan paling telat, aku harus berada di medan, pukul 20an, itu paling telat, atau aku gak akan dapat angkutan lagi yang akan ke acehnya, untuk trip hari itu.
tapi akhirnya, pilih berlari kecil, menuju damri angkutan khusus bandara,
taxi? enggak lah ... belum saatnya.
seperti di metro mini tadi, jalan damri macet hampir sepanjang jalan dari blok m sampe bandara soekarno hatta,
makin cemas, masih bisa gak ya?
memsuki bandara,
hmm... mulai dari terminal a,
setelah scan semua loket airline, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan,
airasia, yang mengaku paling murah, memberi harga 810rb rupiah, adam air, 910rupiah, walau agak konyol, aku masih menuju terminal 2, garuda indonesia, tentu di atas satu juta.
hmmm...
akhirnya, berburu calo!
ya, aku tau jawabannya,
'mana bang?', tanya salah satu calo
'medan', jawabku mantap
'boleh, ada nich, 1jt sekian'
'aku cari yang 700rb!!',
'mana ada, ambilnya aja udah segini',
protes ...
begitulah, menjelang jam 18, aku sudah 'on board' menuju medan, dengan 720rb rupiah!!!
jadi, siapa bilang calo gak ada gunanya? kalo kita kepepet, dan perlu tiket murah, maka calo lah jawabannya!!!
setidaknya, aku sudah 2 kali ngalami gitu.
siang yang penat, cerita tentang calo.
27 april 2006, 14.31
1 comment:
Wah, setelah membaca posting ini saya jadi tertarik untuk ke Aceh. Sudah lama juga tidak kembali ke kampung halaman. :-)
Post a Comment